Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sampah Menggunung Tiga Hari di Ciputat, Bau Menyengat Ganggu Warga dan Pengendara Megapolitan 10 Desember 2025

Sampah Menggunung Tiga Hari di Ciputat, Bau Menyengat Ganggu Warga dan Pengendara
Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Tumpukan sampah yang tak kunjung diangkut selama tiga hari terakhir menimbulkan bau menyengat di sejumlah titik kawasan
Ciputat
, Kota Tangerang Selatan.
Kondisi ini tak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan akibat air lindi yang mengalir ke badan jalan.
Pantauan
Kompas.com
di lapangan, Rabu (10/12/2025), menunjukkan berbagai jenis sampah—mulai dari sayuran, buah, sisa daging, hingga plastik kemasan—menumpuk di area permukiman dan pusat aktivitas warga. Bau busuk dari pembusukan sampah tercium kuat, terutama di sekitar kolong
flyover
Ciputat.
Salah satu warga terdampak, Agus (57), pemilik warung nasi yang berada di seberang
flyover
Ciputat, mengaku usahanya terganggu akibat bau menyengat tersebut.
“Kebetulan ini kami di seberang jalan, luar biasa terganggu ya, baunya luar biasa untuk hari ketiga ini,” ujar Agus saat ditemui
Kompas.com
di warung makannya di Jalan H. Ir. Juanda, Ciputat, Tangsel, Rabu.
Menurut Agus,
bau tak sedap
muncul karena sampah tidak diangkut selama tiga hari terakhir. Padahal, sebelumnya pengangkutan rutin dilakukan setiap pagi oleh petugas kebersihan.
“Biasanya jam enam atau tujuh pagi sudah ada mobil pengangkut. Tapi ini sudah tiga hari nggak ada yang datang,” kata dia.
Akibat penumpukan tersebut, sampah mulai membusuk dan mengeluarkan air lindi yang mengalir hingga ke badan jalan. Kondisi ini membuat bau semakin menyengat sekaligus menyebabkan permukaan jalan menjadi licin, terutama saat hujan turun.
“Kalau hujan, air sampahnya mengalir. Sudah makin bau terus sering banget ada motor yang hampir jatuh karena licin,” jelas Agus.
Warga Ciputat lainnya, Tambunan (51), menduga penumpukan sampah dipicu oleh penutupan TPS3R Pasar Cantik Ciputat. Dampaknya, warga membuang sampah sembarangan ke kolong flyover dan titik-titik lain di sekitarnya.
“Ini imbas TPS3R Pasar Ciputat ditutup. Jadi banyak yang larinya ke sini,” ujar Tambunan.
Ia menilai persoalan sampah di Ciputat seharusnya menjadi prioritas Pemerintah Kota Tangerang Selatan karena terjadi berulang kali tanpa solusi yang jelas.
“Ini bukan masalah baru tapi sampai sekarang solusinya belum ada. Kita cuma minta ada langkah konkret,” kata dia.
Warga pun berharap Pemkot Tangerang Selatan segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak terus berulang.
“Yang kami minta cuma satu, segera diangkut. Jangan sampai kejadian begini terus berulang,” ucap Agus.
Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com masih berupaya menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan untuk meminta penjelasan terkait penyebab penumpukan sampah dan langkah penanganannya.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, terdapat setidaknya delapan titik penumpukan sampah di kawasan Ciputat. Delapan lokasi tersebut terdiri atas satu titik di kolong flyover Ciputat, dua titik di depan Masjid Agung Al Jihad, dua titik di kawasan Pasar Ciputat, serta tiga titik di bahu Jalan Aria Putra.
Kondisi tumpukan sampah di kolong flyover Ciputat terlihat menggunung setinggi sekitar dua meter dan memanjang di trotoar sepanjang kurang lebih 10 meter.
Sampah di lokasi ini tampak tersusun rapi dan terbungkus plastik berwarna hitam, merah, dan putih. Kondisi serupa juga terlihat di dua titik di depan Masjid Agung Al Jihad.
Sebaliknya, tumpukan sampah di kawasan Pasar Ciputat dan Jalan Aria Putra tampak berantakan, bercampur antara sampah organik dan anorganik. Kondisi tersebut memperparah bau serta memicu banyak lalat beterbangan di sekitar lokasi.
Ironisnya, di dekat sejumlah titik penumpukan sampah tersebut terpampang spanduk larangan membuang sampah sembarangan. Dalam spanduk itu juga dicantumkan ancaman sanksi sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2019 Pasal 50A, dengan denda Rp 100.000 hingga Rp 500.000.
“Dilarang membuang sampah di sini!! Terlihat buang sampah di sini akan ditindaklanjuti,” demikian bunyi tulisan dalam spanduk tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.