Jakarta –
Pemprov Banten akan menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan di wilayahnya. Ada beberapa upaya yang akan dilakukan, seperti operasi pasar murah untuk mencegah penimbunan pangan.
Sekda Provinsi Banten, Deden Apriandhi Hartawan, membacakan sambutan Gubernur Banten Andra Soni dalam pertemuan dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di kantor Bank Indonesia Perwakilan Banten, Kota Serang. Menurutnya, perlu ada kolaborasi lintas sektoral untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan bagi seluruh masyarakat.
“Saat ini kita menghadapi tantangan berupa kondisi iklim yang tidak menentu, potensi gangguan distribusi, serta dinamika harga di tingkat nasional,” kata Deden dalam sambutannya, Rabu (10/12/2025).
Deden membeberkan beberapa langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan menjelang Natal dan tahun baru. Pertama, penguatan stok dan cadangan pangan pemerintah daerah, termasuk komoditas beras, cabai, bawang merah, telur, dan daging.
Selain itu, Pemprov Banten akan menggelar operasi pasar murah hingga pemantauan harga pangan di lapangan. Perlu juga penguatan pengawasan untuk memastikan tidak ada praktik penimbunan.
Deden menyebut perlu ada peningkatan produksi lokal, terutama melalui pendampingan petani, fasilitas saprotan, dan perluasan lahan tanam untuk menjaga suplai jangka panjang. “Sinergi keamanan pangan melalui pengawasan mutu, keamanan, dan kelancaran produk di pasar tradisional maupun modern,” ujarnya.
“Upaya menjaga stabilitas pangan bukan hanya tugas rutin tahunan, tetapi bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menekan inflasi, dan memastikan bahwa seluruh warga Banten dapat menyambut Natal dan tahun baru dengan aman, nyaman, dan penuh sukacita,” imbuhnya.
(aik/fas)











