Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Saksi Ungkap Api Tak Padam dengan APAR saat Kebakaran Kantor Terra Drone Megapolitan 10 Desember 2025

Saksi Ungkap Api Tak Padam dengan APAR saat Kebakaran Kantor Terra Drone
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com
— Saksi mata kebakaran di Gedung Kantor
PT Terra Drone
Indonesia, Rian (38), mengungkap detik-detik awal munculnya api hingga proses dramatis penyelamatan karyawan yang terjebak di atap gedung. Kebakaran yang bermula dari lantai dasar itu akhirnya menelan puluhan korban jiwa.
Rian mengatakan, api pertama kali terlihat kecil dan muncul dari lantai 1 gedung, tepatnya di sisi kiri bangunan. Ia menduga sumber api berasal dari titik pengisian daya listrik (
charger
).
Api kecil tersebut sempat coba dipadamkan oleh karyawan kantor menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia. Namun, upaya tersebut tidak berhasil karena api justru cepat membesar dan menyebar.
“Kebetulan orang-orang kantor punya APAR juga. Tetap enggak bisa padam. Kayaknya dia langsung nyebar. (Ada) percikan dulu lalu meledak, ya sudah langsung itu api jalan ke atas,” ujar Rian saat ditemui di halaman kantor PT Terra Drone Indonesia, Rabu (12/10/2025).
Rian yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan di kompleks ruko tempat gedung PT Terra Drone Indonesia berada kemudian melihat kobaran api dengan cepat menjalar ke lantai-lantai atas gedung.
Akibatnya, sejumlah karyawan yang berada di lantai atas terjebak dan tidak memiliki jalur evakuasi. Meski demikian, sebagian karyawan berhasil menyelamatkan diri dengan naik ke lantai paling atas hingga ke atap gedung (
rooftop
).
“Makanya kan yang tertahan itu kan enggak bisa lari ke mana-mana. Sudah bingung, mungkin pemikirannya seperti itu kan,” tutur Rian.
“Nah, sedangkan yang 15 orang itu sudah di atas, mengamankan (diri) ke atas. Nah dari situ ada yang manggil saya, ‘Bang Rian minta tolong! Bang Rian tolongin!,” katanya.
Mendengar teriakan minta tolong dari para karyawan yang terjebak di atap, Rian segera mencari cara untuk membantu. Ia menuju sebuah kantor yang berada di belakang gedung Terra Drone dan meminta izin kepada pemiliknya.
Dari lokasi tersebut, Rian kemudian merayap ke lantai atas melalui bagian luar bangunan untuk mendekati para korban yang terjebak. Pada saat bersamaan, petugas pemadam kebakaran juga berupaya memecahkan kaca gedung untuk membuka akses evakuasi.
“Akhirnya saya minta (damkar) bawa tangga tiga, karena dua tangga enggak cukup untuk nyelamatin yang 15 orang itu.
Alhamdulillah
akhirnya 15 orang itu selamat,” katanya.
Aksi penyelamatan tersebut sempat direkam warga dan videonya beredar luas di media sosial. Rian mengaku terkejut saat mengetahui wajahnya muncul di berbagai unggahan viral. Rian pun mengaku kaget karena wajahnya muncul di banyak media sosial.
Setelah proses evakuasi 15 orang dari atap gedung selesai, Rian mendapat informasi dari petugas pemadam kebakaran bahwa masih ada korban yang terjebak di dalam gedung.
Petugas menyebutkan, sebanyak 21 orang masih berada di dalam gedung. Mendengar informasi tersebut, Rian mengaku terkejut karena saat itu kebakaran telah berlangsung cukup lama. Asap hitam pekat terus mengepul dari dalam dan luar gedung, membuat kondisi semakin berbahaya.
“Pas dievakuasi ternyata meninggal semua. Ada 22 orang yang meninggal,” katanya.
Rian menegaskan bahwa dirinya tidak ikut masuk ke dalam gedung untuk mengevakuasi korban yang terjebak. Ia mendapat tugas untuk mengamankan area lantai bawah gedung selama petugas pemadam kebakaran dan kepolisian melakukan penanganan di dalam.
Rian juga mengungkapkan bahwa asap kebakaran mengeluarkan bau yang sangat menyengat dan berbeda dari kebakaran pada umumnya. Bau tersebut bahkan membuat indra penciumannya terganggu hingga ia disarankan untuk menjalani pemeriksaan medis.
“Sampai sekarang (masih terasa baunya) makanya tadi saya disuruh berobat tapi saya enggak mau. Baunya benar-benar nyengat banget,” tutur Rian.
“Bau terbakar tapi ini beda,” lanjutnya.
Ia menduga, asap beracun yang menyebar ke seluruh ruangan menjadi salah satu faktor utama penyebab banyak korban meninggal dunia saat terjebak di dalam gedung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.