GELORA.CO – Tahun 2026 hanya tinggal hitung mundur saja, ada berbagai ramalan terkait kondisi alam, pemerintahan, hingga kehidupan masyarakat kembali mencuri perhatian.
Sejumlah peramal menyoroti potensi bencana dan peristiwa besar yang mungkin terjadi, namun seringkali melupakan hal terpenting: bagaimana mencegah agar prediksi buruk itu tidak benar-benar terjadi.
Dalam sebuah video ramalan tarot, Bunda—seorang pembaca kartu dan penasihat spiritual, menyampaikan ‘bisikan semesta’ mengenai situasi Nusantara sepanjang 2026.
Menurut Bunda, tahun 2026 dapat dianalisis dari enam bulan pertama, yang disebut sebagai periode paling krusial.
Dari hasil pembacaan tarot, wilayah timur Indonesia disebut akan menjadi salah satu pusat perhatian utama.
Kartu yang muncul menunjukkan elemen tanah dan api yang dominan. Hal ini mengindikasikan potensi longsor, kebakaran, hingga bencana vulkanik.
“Melihat situasi alam dari Nusantara, berarti di bawah ini adalah Jawa, di sebelah sini bisa Sumatera, kemudian di sini bisa Kalimantan, sampai di daerah timur, kemudian sampai di daerah juga di timur, kemudian di utara ee Kalimantan dan Sulawesi. Kemudian di tengah ini bisa daerah-daerah yang ada beberapa pulau di situ ya,” ujar Bunda, dikutip dari kanal YouTube PODCAST JAWA pada Senin, 8 Desember 2025.
“Nah, bila kita lihat secara global seperti itu. Tapi bila kita berada di Jawa atau di selatan di sini berarti bisa dilihat juga kembali lagi di Jawa posisinya di utara kemudian di selatan, timur dan barat. Dari beberapa wilayah ini tentunya ada elemen atau unsur-unsur alam yaitu api, kemudian udara, kemudian tanah dan air. Ya, jadi itu beberapa hal menyangkut situasi bagaimana kondisi alam,” tambahnya.
Bunda menegaskan, masyarakat yang tinggal di area rawan harus meningkatkan kewaspadaan, sementara pemerintah diminta lebih sigap dalam melakukan antisipasi agar korban dapat diminimalisasi.
Wilayah selatan, terutama Pulau Jawa, digambarkan memiliki perlindungan kuat.
“Dua kartu ini ada simbol pengadilan akhir dan simbol tujuh tongkat. Jadi tujuh tongkat ini pesan dari bisikan semesta waspada dan hati-hati buat kalian menyangkut alam ini yang di daerah timur ya karena di sini elemen tanah dan elemen api,” tutur Bunda.
“Jadi di situ bisa saja terjadi hal-hal yang terkait dengan unsur api dan unsur tanah. Bila kita bicara tentang unsur tanah ini tentang bencana longsor, kemudian juga banyak kematian atau bisa diartikan banyak korban gitu ya di arah timur ini banyak korban,” tambahnya.
Simbol “kekuatan” dan “raja koin” yang muncul mencerminkan energi spiritual dari para penjaga dan masyarakat yang rutin berdoa untuk keselamatan daerah tersebut.
Meski begitu, Bunda tetap mendorong masyarakat tetap berzikir dan waspada, karena potensi perubahan tetap ada.
Di wilayah barat, termasuk Sumatera dan kawasan sekitar Jakarta, kartu tarot memperlihatkan simbol “proteksi” dan “empat pedang”.
Elemen udara yang dominan menandakan potensi angin kencang, puting beliung, atau cuaca ekstrem.
Meski muncul simbol energi kematian, Bunda menegaskan bahwa kematian yang dimaksud bukanlah korban bencana massal, melainkan mereka yang memang sudah memasuki takdir ajalnya.
Sementara itu, wilayah utara seperti Kalimantan dan Sulawesi diminta berhenti ‘bersukacita atas alam’.
Kartu tiga piala muncul sebagai peringatan agar tidak mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan.
Aktivitas seperti pembalakan liar dan pertambangan tanpa kendali disebut berpotensi memicu murka alam dan bencana besar.
Para pejabat juga diingatkan agar tidak mengelak dari tanggung jawab ketika bencana terjadi.
Untuk wilayah tengah, Bunda melihat adanya energi besar sekaligus situasi yang melibatkan kesedihan.
Namun, simbol harapan tetap muncul, menandakan adanya peluang keselamatan jika masyarakat dan pemerintah bergerak bersama menjaga alam serta memperbaiki cara hidup.
Melalui ramalannya, Bunda menekankan bahwa prediksi bukanlah ajang menunjukkan kemampuan melihat masa depan, melainkan peringatan agar manusia lebih waspada dan memperbaiki diri sebelum terlambat.





