Tiga Perancang Demo Rusuh di Jakarta Diduga Incar Kantor Polisi dan Gedung DPR
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Polisi mengungkap keterlibatan lebih banyak akun dalam rencana kerusuhan
unjuk rasa
setelah menangkap tiga tersangka yang diduga merancang aksi kekerasan di Jakarta.
Para pelaku disebut memanfaatkan media sosial hingga aplikasi pesan terenkripsi untuk menyusun skenario penyerangan, termasuk terhadap kantor polisi dan gedung DPR.
Kasubdit 3 Ditreskrimsiber
Polda Metro Jaya
, AKBP Rafles Marpaung, mengatakan penyidik menemukan aktivitas sejumlah akun lain yang terafiliasi dengan perencanaan kerusuhan.
“Selain kedua akun tersebut, ada juga akun-akun lain yang terafiliasi mempersiapkan kerusuhan dalam kegiatan unjuk rasa,” kata Rafles dalam konferensi pers, Senin (8/12/2025).
Salah satu akun yang belum diungkap identitasnya diketahui membahas pembuatan bom pipa serta merencanakan penyerangan dan jebakan terhadap polisi.
“Salah satunya adalah dengan memposting pembuatan bom pipa, merencanakan penyerangan ke kantor polisi, dan menjebak polisi ke tempat yang sudah dipersiapkan,” ujar Rafles.
Salah satu tersangka, TSF (22), diduga tengah menyiapkan aksi kerusuhan pada Rabu (10/12/2025) di depan gedung DPR. Akun @verdatius yang ia kelola sebelumnya banyak memuat konten sejarah dan konspirasi, tetapi kemudian berubah menjadi akun yang menyuarakan aksi perlawanan.
“Awalnya merupakan akun yang memposting tentang sejarah maupun konspirasi tapi belakangan berubah menjadi akun-akun yang menyuarakan aksi-aksi rusuh,” kata Rafles.
TSF juga disebut memesan bom molotov kepada BDM (20), meski ia membantah dalam pemeriksaan. Polisi menyatakan komunikasi antara keduanya dilakukan melalui aplikasi Session.
“Jadi pelaku menggunakan platform session bahwa saudara BDM membuat bom Molotov atas permintaan dari saudara TSF setelah mereka bertemu di kegiatan Pasar Gratis di Benhil sekitar bulan September,” jelas Rafles.
BDM sendiri juga mempublikasikan ancaman kepada anggota DPR melalui unggahan dengan latar Wisma DPR.
“Melakukan teror dengan posting latar foto Wisma DPR dengan kalimat ‘Wisma lo udah gue teror kali aja kantor lo mau gue teror,’” ujar Rafles.
Penggeledahan di rumah BDM menghasilkan temuan enam bom molotov rakitan yang rencananya akan diserahkan kepada TSF.
Tersangka lainnya, YM (23), turut mengunggah foto bom dengan tulisan “Sambil bersiap-siap.”
Ketiga tersangka ditangkap di tiga lokasi berbeda, yakni Jakarta Pusat, Bekasi, dan Bandung.
Para tersangka dijerat Pasal 45 ayat 8 jo Pasal 27B ayat (1) dan/atau Pasal 45B jo Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Mereka juga disangkakan Pasal 335 KUHP tentang kejahatan terhadap kemerdekaan orang serta Pasal 336 KUHP tentang pengancaman.
Ketiganya terancam hukuman paling lama enam tahun penjara dan denda hingga Rp 1 miliar.
Sebelumnya, tiga pria ditangkap polisi karena diduga merencanakan
kerusuhan demo
di Jakarta pada Rabu (10/12/2025) mendatang.
Pengungkapan ini bermula dari patroli siber di media sosial, dan ditemukan akun Instagram @_bahanpeledak_ yang menyampaikan ancaman teror kepada anggota DPR.
Unggahan itu menunjukkan latar gedung Wisma DPR dengan tulisan, ‘
Wisma lo udah gue teror kali aja kantor lo mau gue teror
’, Jumat (5/12/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tiga Perancang Demo Rusuh di Jakarta Diduga Incar Kantor Polisi dan Gedung DPR Megapolitan 8 Desember 2025
/data/photo/2025/12/08/693652e44c3be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/08/22/66c63f5bb3e52.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/6936b323c40a8.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/10/28/671f64ca174c4.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/6936bb0419d30.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/693682d0e4031.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)