Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemilik WO Cipayung Ngaku Bakal Jual Aset untuk Ganti Rugi Kliennya Megapolitan 8 Desember 2025

Pemilik WO Cipayung Ngaku Bakal Jual Aset untuk Ganti Rugi Kliennya
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemilik
wedding organizer
(WO) di wilayah Cipayung, Jakarta Timur, mengaku akan menjual sejumlah asetnya untuk mengembalikan dana (
refund
) atau membayar ganti rugi kepada para klien yang merasa dirugikan.
“Cuma saya ada KPR (kredit pemilikan rumah), cuma memang kan di situ, memang di situ saya DP-nya (uang muka) lumayan besar. Nah, itu saya lagi berusaha untuk saya jual. Itu asetnya nanti bisa untuk
refund
inilah, salah satu usaha saya,” ungkap A, pemilik WO, melalui sebuah video yang diterima
Kompas.com,
Senin (8/12/2025).
A mengatakan, masalah yang kini menjerat usahanya merupakan kejadian pertama sejak ia menjalankan bisnis WO. Selama ini, ia mengeklaim tidak pernah memiliki persoalan berarti, termasuk dalam penyediaan katering.
“Makanya itu kemarin benar-benar yang waktu bermasalah, yang masalah katering itu, itu memang baru sekali, untuk masalah katering. Sebelumnya, kami  tidak pernah untuk kekurangan katering, malah lebih,” ujarnya.
Ia menambahkan, operasional usahanya selama ini bergantung pada pemasukan dari penjualan paket berikutnya dan pendapatan dari pameran pernikahan yang diikuti.
“Kalau sebelumnya memang, eh apa namanya untuk pembayaran-pembayaran berikutnya, itu memang kan saya juga dari penjualan lagi. Dan juga dari seperti ada pameran masuk. Nah, memang kalau saat ini makanya memang saya agak kesulitan karena memang
brand
-nya seperti ini sekarang,” jelasnya.
Dugaan
penipuan
ini terungkap setelah seorang perias pengantin mengunggah laporan mengenai pernikahan bermasalah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara pada Sabtu (6/12/2025).
“Jadi dia ada beberapa acara hari Sabtu itu, terus ternyata bermasalah. Katering makanannya enggak datang, cuma ada dekornya,” jelas salah seorang korban, Tamay (26), saat dihubungi
Kompas.com,
Minggu (7/12/2025).
Unggahan tersebut memicu perhatian warganet. Sejumlah orang yang mengaku sebagai korban lain kemudian memenuhi kolom komentar dan berkoordinasi melalui grup WhatsApp untuk menyamakan informasi.
Dari hasil diskusi, para korban menduga WO menawarkan paket layanan yang serupa dan menggiurkan kepada banyak pasangan, sehingga menarik banyak pesanan dalam waktu bersamaan.
Saat ini, pemilik WO telah dibawa ke Mapolres Jakarta Utara bersama sejumlah korban yang ingin mendapatkan penjelasan terkait dugaan penipuan tersebut.
“Ini semua sudah di Polres Jakarta Utara. Termasuk
owner
-nya, semuanya, marketingnya. Mereka berkelit. Pokoknya enggak jelas lah, kami enggak dapat titik terangnya,” ujar Tamay.
Korban yang acaranya sudah berlangsung lebih dulu dimintai keterangan oleh penyidik. Sementara korban yang resepsinya baru akan digelar, seperti Tamay yang berencana menikah pada April 2026, belum dapat diproses karena dianggap belum memenuhi unsur tindak pidana.
“Yang dipanggil orang-orang yang acaranya udah selesai. Kami yang acaranya masih lama enggak bisa diganti (uangnya), karena acaranya belum terjadi. Cuma kan kami meminimalkan jangan terjadi,” kata Tamay.
Di media sosial dan grup korban beredar pula informasi bahwa pemilik WO sempat dibawa ke Mapolda Metro Jaya oleh salah satu keluarga korban. Setelah pemeriksaan selama empat jam, ia dibebaskan karena disebut telah melakukan negosiasi dengan korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.