Abadikini.com, KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Tingkat Provinsi NTT Tahun 2025. Pertemuan ini digelar di Hotel Harper Kupang pada Sabtu (6/12/2025), dengan fokus pada sinergi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dalam sambutannya, Gubernur Melkiades Laka Lena menyampaikan apresiasi atas kolaborasi pemangku kepentingan yang sukses menjaga stabilitas harga. Ia memaparkan bahwa inflasi NTT pada November 2025 tercatat sebesar 2,40% (YoY), angka yang tetap berada dalam rentang target nasional dan lebih rendah dari inflasi nasional (2,72%), menjadikan NTT sebagai provinsi dengan inflasi terendah ke-10 di Indonesia.
“Keberhasilan ini bukan sekadar angka, melainkan hasil nyata dari intervensi yang konsisten, termasuk 1.338 kegiatan pasar murah, sidak pasar, pemantauan distributor, hingga berbagai program stabilisasi harga lainnya,” ujar Gubernur Melki.
Prestasi Digital dan Arah Pembangunan 2026
Pada kesempatan tersebut, Gubernur dengan bangga mengumumkan bahwa NTT kembali meraih penghargaan sebagai TP2DD Provinsi Terbaik di wilayah Nusampua untuk kedua kalinya. Dari 22 pemerintah daerah di NTT, 19 di antaranya telah masuk kategori “Pemda Digital”.
“Melalui berbagai terobosan seperti Aplikasi PRO NTT, implementasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), [dan] digitalisasi transaksi retribusi, ekosistem transaksi pemerintah semakin transparan, cepat, dan akuntabel,” tambahnya.
Menutup pertemuan, Gubernur menyampaikan arah pembangunan ekonomi NTT ke depan. Ia menegaskan bahwa setelah tahun peletakan fondasi, Tahun 2026 harus menjadi tahun penguatan kapasitas produksi di sektor pertanian, kelautan, dan pariwisata. Gubernur mendorong transformasi struktur ekonomi NTT dari konsumsi ke produksi melalui program seperti One Village One Product.
Kewaspadaan Inflasi Akhir Tahun dan Dukungan Logistik
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso, memaparkan bahwa inflasi Desember diproyeksikan tetap terkendali, meskipun perlu kewaspadaan terhadap potensi kenaikan permintaan menjelang Nataru. BI merekomendasikan TPID untuk memperkuat cadangan pangan dan menjaga kestabilan harga dengan memaksimalkan peran NTT Mart.
Sementara itu, Perum Bulog Kanwil NTT menjamin stok pangan strategis terjaga, dengan stok beras mencapai 18 ribu ton. Bulog juga memastikan bantuan pangan bulan Desember akan disalurkan kepada 653.746 penerima, meski mengakui tantangan distribusi akibat kelangkaan BBM di wilayah Flores.
Kepala BPS NTT, Matamira Bangngu Kale, menambahkan bahwa meskipun inflasi bulanan November didorong oleh kelompok makanan dan transportasi (sawi hijau, bawang merah, daging ayam ras), Indeks Perkembangan Harga (IPH) secara umum masih terkendali.











