Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Fakta di Balik Kisah Nurhadi, Penyandang Disabilitas di Bekasi yang Viral di Medsos Megapolitan 27 November 2025

Fakta di Balik Kisah Nurhadi, Penyandang Disabilitas di Bekasi yang Viral di Medsos
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
Kisah Nurhadi (29), seorang penyandang disabilitas di Kampung Tenggilis, Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi,
viral di media sosial
setelah kondisi hidupnya diunggah seorang pengemudi ojek online di platform X.
Namun, Nurhadi menegaskan narasi yang beredar tidak sesuai fakta dan meminta unggahan tersebut dihapus. Dalam video yang diunggah akun X @ubiojol, Nurhadi terlihat terbaring di kasur di kamar yang dipenuhi plastik-plastik bekas bungkus makanan.
Narasi unggahan itu menyebut Nurhadi hidup seorang diri, memicu beragam reaksi warganet tentang apakah ia benar-benar tidak mendapat dukungan dari keluarga atau pemerintah.
Nurhadi menyatakan keberatan dengan unggahan tersebut. Ia menegaskan narasi itu tidak sesuai kenyataan.
“Viralnya enggak tahu sebenarnya, baru tahunya itu ada yang kasih tahu. Itu kata-katanya beda enggak sesuai dengan realita. Iya, dia nyebutin cacat dari lahir, enggak, sebenarnya normal, dulunya normal,” ujar Nurhadi.
Nurhadi menjelaskan, kondisi fisiknya berubah setelah mengalami dua kecelakaan. Ia juga membantah kabar hidup sendirian, karena keluarga tinggal persis di rumah sebelah dan selalu mendampinginya.
“Sendiri, benar sendiri. Cuman orangtua di samping. Jadinya cuma beda ruangan aja, di sini punya sendiri ini jatuhnya. Tinggal di ruangan sendiri tapi ada keluarga di samping,” jelasnya.
Nurhadi meminta unggahan yang memuat dirinya dihapus karena narasi tidak sesuai fakta.
Ia menjelaskan akun X @ubiojol memotret dan mempostingnya tanpa izin saat pengemudi ojek online mengantarkan makanan ke rumahnya.
“Keberatan sekali, sudah sering iya, ini yang jahil-jahil ini yang posting, tanpa izin. Saat itu bilang cuma buat ngasih bantuan, seikhlasnya begitu. Bilangnya buat nambah bayar listrik,” ungkap Nurhadi.
Nurhadi menegaskan masih mendapatkan perawatan dari orangtuanya, yang bekerja sebagai kuli bangunan dan buruh cuci. Orangtuanya rutin membantu mengganti pakaian dan membersihkan tubuhnya meski terbatas waktu.
“Orangtua, bapak datang kesini seminggu sekali, kadang ganti baju tiga minggu. Enggak mandi, cuma dilap-lap saja, itu seminggu sekali,” jelas Nurhadi.
Samsiyah (45), ibu sambung Nurhadi, menambahkan kamar Nurhadi rutin dibersihkan keluarga, termasuk menyapu dan mengepel.
Ia menegaskan Nurhadi tidak sepenuhnya sendiri karena ada saudara yang menemaninya, meski berada di ruangan berbeda.
Nurhadi bercerita ingin menghidupkan kembali usaha rental PlayStation yang sebelumnya dimilikinya untuk mendapatkan pemasukan sekaligus menemani dirinya.
“Kan dulunya ramai ini, gara-gara hilang sama ada yang dijual jadi sepi, sisa satu PS-nya dan itu lagi error. Ingin buat rental lagi, buat yang ada yang nemenin gitu aja. Biar enggak sendiri banget gitu,” jelasnya.
Keseharian Nurhadi kini diisi dengan bermain media sosial dan menonton YouTube maupun Facebook.
“Iya, nonton YouTube sama Facebook aja sudah, sebelumnya ada rental PlayStation jadi ramai, tapi sekarang tidak,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.