Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pramono Hadiri AsiaBerlin 2025 Summit di Jerman, Bawa Misi Diplomasi Kota hingga Pendidikan Vokasi

Selain itu, peningkatan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini juga tidak terlepas dari pemulihan ekonomi yang diikuti inflasi terkendali di angka 2,69 persen, yakni lebih rendah dari inflasi nasional 2,86 persen.

“Pertumbuhan 4,96 persen ini menunjukkan pemulihan dan stabilitas ekonomi dengan inflasi yang sangat terjaga,” kata Pramono dalam konferensi pers APBD DKI Jakarta, Jumat 21 November 2025.

Dia menjelaskan, pendapatan daerah DKI Jakarta juga melonjak dari Rp 62,39 triliun pada Oktober menjadi Rp 68,53 triliun pada November atau sudah mencapai 81,15 persen dari target Rp 84,45 triliun hingga akhir tahun. Kenaikan ini menjadi dorongan utama terciptanya surplus anggaran.

Sementara itu, belanja daerah juga bergerak naik dari Rp 47,96 triliun menjadi Rp 51,98 triliun, atau setara 60,46 persen dari target Rp 85,97 triliun. Pramono menjelaskan peningkatan belanja dipastikan berlanjut hingga akhir tahun seiring percepatan pengadaan yang kini mencapai tahap krusial.

“Peningkatan realisasi belanja di akhir tahun ini dapat dipastikan, mengingat masih ada sekitar 21.631 paket pengadaan barang dan jasa yang telah dilaksanakan,” kata Pramono.

Pramono menekankan dengan perkembangan yang cukup signifikan ini, maka DKI Jakarta mencatat surplus anggaran Rp 14,43 triliun.

“Surplus anggaran kita tercatat sebesar Rp 14,43 triliun,” jelas Pramono.

Pramono juga menyebut bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) meningkat dari Rp 18,08 triliun menjadi Rp 20,09 triliun per 20 Oktober 2025. Kenaikan SILPA dan surplus anggaran ini menunjukkan ruang fiskal yang cukup bagi Jakarta untuk mengakselerasi program prioritas pada 2026.