Tanah di Jakarta Mahal, Pemprov DKI Berencana Buka TPU Baru di Depok dan Tangerang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka opsi kerja sama dengan pemerintah daerah sekitar, seperti Depok dan Tangerang, untuk mengatasi keterbatasan lahan pemakaman di Ibu Kota.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta Fajar Sauri mengatakan, langkah ini diambil karena mahalnya harga tanah di Jakarta dan semakin menipisnya kapasitas Tempat Pemakaman Umum (TPU).
“Terkait dengan tadi pertanyaan yang ada di luar daerah DKI, itu hanya beberapa usulan karena sangat mahal lahan yang ada di Jakarta. Jadi, kita coba kerja sama dengan sekitar DKI, misalnya di Depok atau di Tangerang,” ucap Fajar saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).
Menurut Fajar, rencana tersebut masih menunggu arahan dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Ya, mudah-mudahan nanti seizin Pak Gubernur bisa melakukan kerja sama dengan daerah,” kata Fajar.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya telah meminta Distamhut untuk memaksimalkan lahan yang ada dan membuka ruang baru, termasuk pemanfaatan area pemakaman yang dulu digunakan saat pandemi Covid-19.
“Pemakaman yang dulu untuk Covid. Pemakaman untuk Covid kan banyak yang kemudian tidak teridentifikasi keluarganya, seperti yang ada di Rorotan,” kata Pramono.
Sebelumnya, Fajar sempat mengatakan saat ini tersisa sekitar 118.348 petak makam yang masih bisa digunakan di seluruh wilayah Jakarta.
Dengan rata-rata 100 jenazah dimakamkan setiap hari, kapasitas tersebut diperkirakan hanya cukup untuk tiga tahun ke depan.
“Kapasitas lahan tersedia sebanyak?118.348 petak makam yg apabila pelayanan rata rata 100 jenazah perhari, lahan tersedia sampai 3 tahun ke depan, yang tersebar di 11 Tempat Pemakaman Umum (TPU),” ujar Fajar saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).
Dari total 80 TPU di Jakarta, 69 di antaranya sudah penuh dan kini hanya melayani pemakaman tumpang atau makam keluarga.
Sistem itu dinilai efektif sebagai solusi sementara di tengah keterbatasan lahan.
Namun, Fajar menambahkan, penambahan lahan baru kerap terkendala karena adanya penolakan dari warga sekitar.
“Pelayanan makam tumpang dilakukan dengan makam keluarga,” lanjut Pramono.
Fajar menyebut untuk menambah lahan makan kerap terkendala karena banyaknya penolakan dari warga.
Adapun 11 TPU yang masih dapat melayani pemakaman baru, di antaranya TPU Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Rorotan, Cipinang Besar, Tanah Kusir, Srengseng Sawah, Kampung Kandang, dan Tegal Alur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tanah di Jakarta Mahal, Pemprov DKI Berencana Buka TPU Baru di Depok dan Tangerang Megapolitan 24 Oktober 2025
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4706409/original/091051700_1704368320-20240104-Cuaca_Ekstrim-ANG_5.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/07/690dc0d806fb6.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340d46b04da.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2013/05/20/1108584-bil--inspeksi-mendadak--780x390.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)