Tumpang 5 Jenazah Jadi Solusi Kekurangan Lahan Makam di TPU Grogol Jakarta Megapolitan 23 Oktober 2025

Tumpang 5 Jenazah Jadi Solusi Kekurangan Lahan Makam di TPU Grogol Jakarta
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Keterbatasan lahan membuat Taman Pemakaman Umum (TPU) Grogol Kemanggisan di Jakarta Barat menerapkan sistem makam tumpang.
Petugas TPU Grogol, Nunu, mengatakan sistem makam tumpang sudah diberlakukan sejak 2016, bersamaan dengan kebijakan penghentian penambahan lahan makam baru.
“Dari 2016, sudah ditutup untuk lahan baru,” ujar Nunu, Kamis (23/10/2025), dikutip dari
Antara
.
Awalnya, pihak TPU sempat memanfaatkan area bekas gundukan sampah untuk makam baru. Namun, area itu kini sudah habis digunakan.
“Kemudian, ada sedikit lahan bekas sampah, tapi tahun ini pun sudah habis,” kata Nunu.
Menurut Nunu, secara aturan Islam, makam maksimal boleh ditumpang tiga kali, namun keterbatasan lahan memaksa pihak TPU melonggarkan aturan hingga lima jenazah dalam satu petak.
“Kalau secara aturan Islam kan maksimal tiga kali tumpangan. Tapi karena lahan di Jakarta sudah sangat terbatas, di sini sudah ada yang sampai lima,” jelasnya.
Saat ini, pemakaman di TPU Grogol hanya menerima sistem tumpang dengan persetujuan keluarga jenazah sebelumnya.
“Sebenarnya boleh siapa saja, yang penting keluarganya mengizinkan. Misalkan ada tetangga meninggal, enggak punya makam, kalau keluarganya mengizinkan mau ditumpang, ya boleh asal ada surat pernyataan,” kata Nunu.
Jarak antarjenazah diatur agar makam lama tidak rusak, dengan jarak minimal tumpang tiga tahun. Namun, dalam kondisi darurat, TPU tetap memberikan kelonggaran.
“Kadang baru dua tahun pun kita terima kalau keluarganya enggak punya tempat lain,” tutur Nunu.
Bagi warga yang tidak memiliki keluarga di TPU Grogol, Nunu menyebut mereka diarahkan ke TPU Tegal Alur, pemakaman terbesar di Jakarta Barat yang masih memiliki lahan kosong, baik untuk jenazah Islam maupun Kristen.
Hingga kini, hanya 11 dari 80 TPU milik Pemprov DKI Jakarta yang masih dapat menampung jenazah baru. Sisanya, pemakaman harus dilakukan dengan sistem makam tumpang.
“Kalau enggak punya makam di sini, kita arahkan ke Tegal Alur. Di sana masih ada lahan baru,” tambah Nunu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.