Pramono: Penataan Pasar Barito Bukan Buat Siapa-siapa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta Pramono Anung memastikan, penataan Pasar Barito di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilakukan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk pihak tertentu.
Pasalnya, lokasi tersebut ingin dibuat sebagai ruang terbuka dan menyediakan fasilitas publik yang lebih layak bagi warga Jakarta.
“Ini bukan buat siapa-siapa, ini untuk kebutuhan masyarakat supaya punya ruang terbuka hijau yang makin banyak,” ujar Pramono saat ditemui di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).
Oleh karena itu, ia mengaku sangat berniat memberikan ruang yang layak bagi para pedagang dengan menyiapkan lokasi di Lenteng Agung.
Lokasi tersebut dinilai layak dan dapat segera digunakan setelah seluruh proses administrasi diselesaikan.
“Saya sudah menyiapkan di Lenteng Agung tempat yang baik, layak, sehingga mereka sekarang ini tentunya diharapkan segera menyelesaikan. Kami tetap melakukan perbaikan pembangunan,” kata dia.
Sementara untuk pembangunan di kawasan Pasar Barito, Pramono memastikan proyek tersebut dilakukan sepenuhnya untuk kepentingan publik.
“Sekali lagi, saya tidak mau mempermasalahkan terlalu ke belakang. Jadi ini betul-betul untuk pembangunan Jakarta,” kata dia.
Adapun nantinya pada konsep penataan Pasar Barito tersebut, akan dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya tempat untuk jogging track.
“Orang-orang bisa belajar di sana, kelompok-kelompok komunitas juga bisa memanfaatkan itu,” ucap dia.
Diketahui, Pasar Burung Barito akan dibangun Taman Bendera Pusaka. Nantinya tiga taman disatukan yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat, menjadi satu kawasan terpadu.
Para pedagang Pasar Barito pun akan direlokasi ke Sentra Fauna Lenteng Agung dan bisa menempati kios pada November 2025.
Proyek Taman Bendera Pusaka merupakan bagian dari upaya Pemprov Jakarta memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta Selatan dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Taman Bendera Pusaka diharapkan menjadi ikon baru ruang publik sekaligus simbol identitas Jakarta setelah tidak lagi berstatus ibu kota negara.
“Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” jelas Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, pada Selasa (1/7/2025).
Dengan keberadaan Gedung Sekretariat ASEAN di kawasan tersebut, pemerintah berharap Taman Bendera Pusaka dapat memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat aktivitas regional.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Pramono: Penataan Pasar Barito Bukan Buat Siapa-siapa Megapolitan 18 Oktober 2025
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/08/27/68ae80079360e.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4706409/original/091051700_1704368320-20240104-Cuaca_Ekstrim-ANG_5.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69341f9033588.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)