Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bukan Galian, Ini Penyebab Macet Lampu Merah Fatmawati TB Simatupang Megapolitan 14 Oktober 2025

Bukan Galian, Ini Penyebab Macet Lampu Merah Fatmawati TB Simatupang
Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –
Kemacetan di kawasan Simpang Fatmawati–TB Simatupang, Jakarta Selatan, bukan disebabkan oleh proyek galian.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, menegaskan bahwa aktivitas di lokasi tersebut merupakan pembangunan
speed bump
atau alat pembatas kecepatan, bukan proyek utilitas.
“Di Simpang Fatmawati ini kami sedang melakukan pembuatan
speed bump
.
Speed bump
ini mendirikan trotoar di posisi di simpang supaya itu buat fasilitas pejalan kaki,” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, saat ditemui di wilayah Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).
Heru menjelaskan, pembangunan dilakukan di empat ruas jalan di sekitar persimpangan.
Untuk diketahui,
speed bump
merupakan alat pembatas kecepatan yang memiliki ukuran tinggi antara 8 cm sampai dengan 15 cm.
Lebar bagian atasnya harus dibuat dengan ukuran mulai dari 30 sampai 90 cm, dengan kelandaian paling banyak 15 persen.
Polisi tidur ini biasanya memiliki kombinasi warna kuning atau putih berukuran 20 cm dan warna hitam berukuran 30 cm.
Jenis polisi tidur ini dapat dibuat pada di jalan lingkungan, area parkir, dan area parkir yang dilintasi kendaraan dengan kecepatan 10 km/jam.
Fasilitas ini berfungsi sebagai penyeberangan yang ditinggikan untuk memperlambat kendaraan sehingga pejalan kaki dapat menyeberang lebih aman.
Heru menambahkan, sebagian pekerjaan telah rampung dan ruas yang sudah selesai kini kembali dibuka untuk lalu lintas.
“Biasanya pengerjaan
speed bump
itu cepat, enggak sampai empat hari. Di Fatmawati sebagian sudah selesai, tapi minggu depan kami lanjut di titik lainnya,” ujarnya.
Selain membangun speed bump, Dinas Bina Marga juga menata ulang trotoar di kawasan tersebut agar lebih rapi dan ramah bagi pengguna jalan.
Heru menambahkan, pekerjaan semacam ini berbeda dari proyek galian yang sering dikeluhkan warga di sejumlah titik Jakarta.
“Saya juga pusing, jalan habis saya aspal digali lagi. Tapi galian-galian itu bukan kegiatan kami. Banyak yang berasal dari utilitas seperti SPALD (proyek galian air limbah) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),” jelasnya.
Heru menegaskan, Bina Marga berperan memastikan kondisi jalan dikembalikan seperti semula setelah ada pekerjaan utilitas, sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau ketidaknyamanan bagi masyarakat.
“Kami ini sebenarnya hanya memberikan rekomnya saja, pengembalian kondisinya,” ucap Heru.
Langkah pembangunan
speed bump
dan penataan trotoar ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI meningkatkan keselamatan serta kenyamanan bagi pejalan kaki, sekaligus menata ulang simpang padat lalu lintas agar lebih tertib dan aman.
(Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.