Polisi Masih Telusuri Jejak Digital WFT dengan Akun Twitter Bjorka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengungkapkan bahwa hanya WFT (22) yang menggunakan nama Bjorka di media sosial Twitter, yang kini bernama X.
Hal tersebut Fian ungkapkan usai mendapatkan pertanyaan apakah WFT merupakan Bjorka asli yang sempat menghebohkan publik dalam rentang waktu 2022-2023.
“Kan kemarin sudah saya sampaikan, kita masih telusuri jejak digitalnya (pada) 2020. Kan ada parameter yang kita gunakan untuk mengidentifikasi apakah benar dia Bjorka di tahun 2020?” ucap Fian saat dihubungi, Sabtu (4/10/2025).
“Tetapi dari bukti digital awal, yang kemarin saya sampaikan, dari akun X, memang akun Twitter itu dari 2020 yang dia punya. Jadi tahun 2020 enggak ada akun Twitter lain yang bernama Bjorka, cuma punya dia,” tambah dia.
Meski demikian, Fian belum dapat memastikan apakah WFT benar merupakan sosok Bjorka yang selama ini dicari, karena pihaknya belum memiliki bukti yang cukup.
“Apakah dia itu? Ya kita masih perlu (pendalaman). Kan baru satu bukti nih, perlu dicek lagi dengan bukti lain,” tegas dia.
Perwira menengah (Pamen) Polri itu menerangkan, aktivitas Bjorka di dark web tercatat beberapa kali mengunggah data kementerian, termasuk nama pejabat.
“Ada kan filenya di tahun 2020 itu. Nah, itu nanti yang akan kita bandingkan dengan bukti digital yang lagi diproses di lab ini. Nah begitu itu kita temukan, baru kita pastikan bahwa dia adalah orang yang sama,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial DH (38) yang mewakili salah satu bank swasta di Indonesia melaporkan kasus dugaan ilegal akses data nasabah pada Kamis (17/4/2025).
Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP / B / 2541 / IV / 2025 / SPKT / POLDA METRO JAYA.
Dalam laporan polisi tersebut, pada 5 Februari 2025, sebuah akun X — dulu dikenal Twitter — @bjorkanesiaaa mengunggah tampilan layar aplikasi bank milik nasabah.
Akun @bjorkanesiaaa juga mengirimkan pesan ke akun X resmi milik bank dan mengeklaim telah meretas 4,9 juta akun database nasabah bank.
“Akun tersebut juga memposting di salah satu web bahwa terlapor (pelaku) juga menjual data-data nasabah,” kata Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon dalam jumpa pers, Kamis (2/10/2025).
Setelah enam bulan penyelidikan dan penyidikan, Subdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya akhirnya menangkap WFT (22) di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (23/9/2025).
Pelaku merupakan pemilik akun X Bjorka dengan username @bjorkanesiaaav versi 2020.
Herman mengungkapkan, motif WFT mengunggah konten tersebut adalah untuk memeras bank swasta.
Namun, aksi pemerasan itu belum sempat terjadi karena pihak bank melapor ke polisi sehingga pelaku berhasil ditangkap.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Polisi Masih Telusuri Jejak Digital WFT dengan Akun Twitter Bjorka Megapolitan 4 Oktober 2025
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368992/original/004934500_1759405276-IMG_9784.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)



/data/photo/2025/12/07/6934cc333a812.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/07/6934be9eb2ac9.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/07/6934ba41c318b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2021/04/28/60889a34300c1.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)