Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Warga Patungan Perbaiki Fasilitas di Polsek Cipayung Usai Diserang OTK Megapolitan 10 September 2025

Warga Patungan Perbaiki Fasilitas di Polsek Cipayung Usai Diserang OTK
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polsek Cipayung, Jakarta Timur, mendapatkan bantuan dari sejumlah warga usai diserang orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (30/8/2025).
Salah satu warga, Maah Setiawan mengatakan, ide pemberian bantuan muncul setelah melihat pelayanan Polsek Cipayung sempat terhenti, sementara warga tetap berdatangan untuk mengurus keperluan.
“Melihat ada dua hari pelayanan yang stuck di Polsek ini, ada salah satu warga yang minta dilayani dan tidak bisa karena tutup,” ucap Maah Setiawan di Polsek Cipayung, Rabu (10/9/2025).
Maah mengaku kaget ketika mengetahui sejumlah fasilitas Polsek Cipayung rusak parah dan dijarah setelah kericuhan.
“Saya sedih kok sampai kantor polisi tutup. Begitu saya cek, kita cek ternyata barang-barangnya habis semua,” kata Maah.
Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan berupa 12 unit komputer, tiga printer, satu televisi, kursi dan meja Betawi, satu unit pendingin ruangan (AC), tiga kaleng cat, serta uang tunai Rp 2 juta.
“Jadi itu adalah hasil kolektif, patungan dari seluruh lapisan masyarakat yang ada di Cipayung,” ujar Maah.
Sementara itu, Kapolsek Cipayung, Kompol Saut Parulian Tobing, menyambut baik bantuan tersebut dan mengucapkan terima kasih atas dukungan moral warga.
“Semangat kami, Polsek Cipayung untuk melayani masyarakat. Saya melihat sinergitas antara Polsek dengan masyarakat, tokoh agama, Ormas ini sudah terbangun baik,” ungkap Tobing.
Ia mengatakan, pelayanan masyarakat untuk pembuatan laporan kehilangan, pidana, hingga SKCK sempat terhenti, namun dua hari pasca kerusuhan sudah kembali normal.
“Kerusakan material, kaca, pecah, kemudian ada yang dirusak, Jadi untuk sentra pelayanan, baik pelayanan SKCK, pelayanan penerimaan laporan pengaduan, semua sudah buka pasca dua hari setelah kejadian,” ucap dia.
Polres Jakarta Timur tangkap 14 tersangka pelaku penyerangan dan perusakan Polres Jaktim, serta sejumlah Polsek di wilayahnya, yakni Cipayung, Ciracas, Jatinegara, dan Duren Sawit.
Dari 14 tersangka tersebut, empat di antaranya masih di bawah umur.
“14 tersangka saya sampaikan, dari 10 mereka orang dewasa dan pekerjaan macam-macam ya, tentunya dari 4 ya mohon maaf tadi yang saya sampaikan yang masih ada kelas 9 dan 12,” ucap Alfian di Mapolres Jakarta Timur, Senin.
Para pelaku memiliki peran berbeda dalam penyerangan ke sejumlah Mako Polsek dan Polres di Jakarta Timur.
“Tersangka penyerangan Polres ISI (42), SES (31), FA (15), DA (15), peran utama mereka melakukan penyerangan dengan menggunakan batu, kayu dan bambu,” kata dia.
Penangkapan dilakukan pada 5 dan 6 September 2025, usai peristiwa penyerangan pada 30 Agustus 2025. Tiga tersangka lainnya ditangkap karena menyerang dan merusak Polsek Duren Sawit, dua di antaranya anak di bawah umur.
“MHF (21), MAR (17), ASA (17) tentunya sudah kita lakukan, diskusikan, dan kita sudah berkoordinasi dengan dinas sosial dan juga berkoordinasi dengan KPAI,” ujar Alfian.
Sementara itu, perusakan Polsek Jatinegara melibatkan empat tersangka, yakni AR (23), RR (27), SEP (22), dan STP (24).
Untuk Polsek Cipayung, tersangka yang ditangkap adalah NR (29) dan YO (21). Lalu, untuk kerusakan Pos Polisi Cipinang Melayu bersama DDK (25).
“NR, YO yang juga terlibat dalam penyerangan ini, mereka berdua melakukan siaran langsung TikTok untuk menghasut atau memprovokasi massa melakukan pelemparan batu ke Polsek tersebut,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.