Rencana Dedi Mulyadi Rombak Kepala Sekolah Sesuai Domisili Disambut DPRD Jabar
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Iwan Suryawan, mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merombak penempatan kepala SMA dan SMK negeri berbasis domisili.
Menurut Iwan, kebijakan itu bisa meningkatkan efektivitas kerja dan kualitas layanan pendidikan.
Apalagi, berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat tahun 2024, sekitar 32 persen kepala SMA/SMK negeri ditempatkan di luar kota domisilinya.
Dari jumlah tersebut, kata Iwan, hampir 60 persen kepala sekolah mengeluh kelelahan sehingga memengaruhi kualitas kepemimpinan di sekolah.
“Kita harus memahami bahwa faktor kelelahan akibat perjalanan jauh bisa memengaruhi produktivitas dan konsentrasi kerja seorang kepala sekolah,” ungkap Iwan di Bogor, Jumat (22/8/2025).
Meski begitu, lanjut Iwan, kebijakan ini harus dilakukan secara bertahap dan berbasis data kuat.
Iwan mengingatkan faktor geografis Jawa Barat yang luas dan terdiri dari 27 kabupaten/kota dengan kondisi infrastruktur beragam. Menurutnya, hal ini bisa menyebabkan perjalanan dari tempat tinggal ke sekolah sebagai beban tersendiri.
“Evaluasi berbasis data mutlak diperlukan. Tidak bisa hanya karena alasan kedekatan rumah saja, tapi juga harus mempertimbangkan kompetensi, pengalaman, dan kebutuhan sekolah masing-masing,” ujar dia.
Iwan pun mendorong Disdik Jawa Barat berdialog dengan forum kepala sekolah agar kebijakan berjalan partisipatif dan tidak menimbulkan keresahan.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan pasca-implementasi kebijakan itu.
“Kita perlu mengukur apakah setelah rotasi ini kinerja kepala sekolah membaik. Apakah ada penurunan capaian pendidikan. Ini harus terukur, bukan asumsi,” pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana merombak penempatan kepala SMA dan SMK negeri dengan sistem berbasis domisili.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai bahwa selama ini penugasan kepala sekolah kurang efektif karena banyak yang ditempatkan jauh dari daerah asalnya.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat para kepala sekolah tidak optimal menjalankan tugasnya karena terbebani. Diharapkan, perubahan kebijakan ini dapat meningkatkan kinerja mereka.
“Penempatan kepala sekolah yang jaraknya jauh dari rumahnya harus segera dievaluasi. Mereka dikembalikan ke daerahnya masing-masing,” ungkapnya saat bertemu para kepala sekolah di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Rencana Dedi Mulyadi Rombak Kepala Sekolah Sesuai Domisili Disambut DPRD Jabar Megapolitan 22 Agustus 2025

/data/photo/2025/11/24/6923d3c8dc920.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/25/6925a6b23bfa1.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)


/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69341f9033588.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)