Penampakan Bangunan Liar di Bekasi Sebelum dan Sesudah Dibongkar Dedi Mulyadi
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Sebanyak 420
bangunan liar
di sempadan jalan dan bantaran sungai Kampung Pulo, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dibongkar pada Rabu (9/7/2025).
Pembongkaran dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berkolaborasi dengan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang guna mengantisipasi banjir.
Kendati sempat menuai protes pemilik, sejumlah alat berat tetap membongkar dan menggilas bangunan liar yang kini telah rata dengan tanah.
Kompas.com
sempat menelusuri deretan bangunan liar di Kampung Pulo Timaha pada Senin (7/7/2025), atau dua hari menjelang jadwal pembongkaran.
Saat itu, sisi kanan dan kiri Jalan Kampung Pulo tampak dipenuhi bangunan liar permanen maupun semi permanen.
Mayoritas bangunan liar tersebut diperuntukkan untuk tempat usaha, di antaranya warung makan, salon kecantikan, hingga bengkel.
Namun, tak sedikit di antara bangunan liar tersebut berbentuk rumah yang telah ditempati pemilik puluhan tahun lamanya.
Seluruh pemilik bangunan liar saat itu telah menyadari bahwa tempat tinggal atau tempat usahanya sudah pasti bakal dieksekusi, meski sebelumnya sempat melayangkan protes.
Karena itu, beberapa warga akhirnya memilih membongkar mandiri bangunan mereka.
Sejumlah material bangunan yang sekiranya masih dapat dipergunakan, yakni asbes dan besi lebih dulu mereka selamatkan.
Salah satu pemilik bangunan liar, Dahromi (43), menyadari kesalahannya mendirikan tempat tinggal di atas negara.
Namun, Dahromi berharap Dedi Mulyadi dan Ade Kuswara Kunang harus tetap bijak, misalnya dengan memberikan dana kompensasi.
“Iya uang kebijakan lah dari siapa saja yang mau membantu masyarakat kecil buat ongkos kita pindah, buat ngontrak yang layak. Kan kita juga punya anak. Buat anak sekolah,” kata Dahromi, Senin kemarin.
Terlihat puing-puing bekas bangunan berupa material hebel, kayu, hingga spanduk berserakan di lokasi.
Bahkan, di sudut lain material puing di lokasi terlihat menumpuk.
Meski demikian, sejumlah alat berat jenis ekskavator terlihat tengah beroperasi memindahkan puing ke dalam bak truk untuk dievakuasi ke tempat lain.
Sekilas, kondisi jalan Kampung Pulo Timaha terlihat lebih luas setelah bangunan liar ditertibkan.
Seorang pemilik bangunan, Ria Suryani (50) mengaku sedih tempat tinggalnya kini rata dengan tanah.
Ia berharap Dedi Mulyadi maupun Ade Kuswara Kunang dapat memberikan bantuan.
“Karena kami tidak punya duit,” ungkap Suryani.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Penampakan Bangunan Liar di Bekasi Sebelum dan Sesudah Dibongkar Dedi Mulyadi Megapolitan 11 Juli 2025

/data/photo/2025/11/24/6923d3c8dc920.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/25/6925a6b23bfa1.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)


/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69341f9033588.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)