Roy menilai argumen kubu Jokowi konyol. Padahal UGM itu hanya melegalisasi bukan menyatakan asli.
“Mereka menggunakan analogi yang sangat konyol,” ujar dia
Dia membandingkan dengan proses autopsi jenazah. Di mana akan dilakukan pemeriksaan ulang, tidak cukup pakai visum. Dia menyinggung, kasus autopsi Joshua, yang menurutnya kehadiran jasad tetap penting.
“Contoh kasus Joshua. Autopsi bisa salah. Visum bisa salah. Maka ini jangankan jenazah, Ijazah. Ijazahnya harusnya dihadirkan dan akan terbukti kalau ijazah dihadirkan itu terbukti akan palsu,” ucap dia
Sementara itu, akademisi Rismon Sianiparmempertegas kritik itu. “Pada kesempatan ini memang kelihatan. Pihak Dirtipidum itu kalah telak dalam arti, bahwa menunjukkan nggak usah ijazahnya Pak Jokowi dalam versi analog, versi digital pun tidak berani menunjukkan kepada kami dalam monitor,” ujar dia.
Dia membongkar kelemahan metodologi Labfor Polri. Menurut dia penyidik tak berani menampilkan hasil uji laboratorium secara utuh, baik dalam versi analog maupun digital.
Bahkan, kata Rismon, tim Labfor seperti menutupi kelemahan proses uji dokumen yang seharusnya terbuka. Ia membandingkan kasus ini dengan sejumlah perkara seperti dalam kasus Jessica Wongso atau KM50.
“kami telanjangilah habis-habisan. Laboratorium forensik Bareskrim terpaksa kami telanjangi bukan karena kami benci, tetapi kami menginginkan forensik yang bermartabat, independen, tidak diatur, tidak dimanipulasi,” ujar dia.
Rismon juga menyinggung detail teknis, seperti ketidaksesuaian stempel dan kanal red di ijazah Jokowi. Ia menuding ada deep fake forgery dan anomali pada tanda tangan skripsi.
“Kami jelaskan tadi bagaimana menganalisa lintasan stempel. Kok nggak ada? Kok nggak ada itu kanal rednya? Padahal harusnya pas foto dulu baru stempel. Tetapi kita analisa, nggak ada sebaran kanal rednya,” ujar dia.
“Ada deep fake forgery. Yang disimpulkan secara prematur lembar pengasahan skripsi Joko Widodo hanya diraba, dirasakan ada cekungan, disimpulkan hanya handpress dan letterpress dan nggak bisa dijawab hari ini,” sambung dia.
Rismon bersikukuh ijazah Jokowi diragukan keasilannya, terlebih saat ia mengetahui proses penyelidiakan yang dilakukan oleh jajaran Polri.
“Yakinlah itu palsu, karena bayangkan, hanya menampilkan versi digital saja tidak berani. Versi digital, takut. Kami analisa cuma pakai mata saja takut,” ucap dia.






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435966/original/055560100_1765125369-Wakil_Menteri_Transmigrasi_Viva_Yoga_Mauladi.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435972/original/019105800_1765126996-gubernur_sumut_rapat_dengan_prabowo_secara_daring.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435670/original/015163600_1765088641-WhatsApp_Image_2025-12-07_at_13.07.30.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429426/original/092713200_1764586226-PHOTO-2025-12-01-17-29-39__1_.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424742/original/054960900_1764153693-ad421132-1634-42b4-a0bf-09682d7fcf6a.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)