Kisah Mirza, Haji di Usia Remaja: Gantikan Penantian 12 Tahun Sang Ayah yang Wafat
Penulis
DEPOK, KOMPAS.com —
Di tengah lebih dari 220 ribu jemaah asal Indonesia yang menunaikan ibadah
haji
tahun 2025 ini, nama Mirza Patriaswara (18) mencuri perhatian.
Mirza tercatat sebagai
jemaah haji
termuda asal Kota
Depok
dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Mirza tak hanya membawa semangat muda dalam menjalani rukun Islam kelima, tapi juga kisah haru yang mengiringi perjalanannya ke Tanah Suci.
Sebab, ia berangkat menggantikan sang ayah yang wafat akibat Covid-19 pada 2021 silam.
“Saya bisa berangkat karena menggantikan Bapak. Nggak nyangka juga bisa temani Ibu ke Tanah Suci, berhaji bersama dan pulang ke Indonesia dengan selamat,” ujar Mirza, dilansir dari situs resmi Pemkot Depok, Rabu, (9/7/2025).
Ia tak sendiri. Mirza menunaikan ibadah haji bersama ibundanya, Iid Nurhayati (46), yang telah menanti lebih dari 12 tahun untuk mendapat panggilan suci.
“Kalau dari pendaftaran sih tahun 2013, jadi nunggu lebih dari 12 tahun,” ujar Iid.
Meski usianya baru 18 tahun, Mirza tidak gentar menghadapi tantangan dalam menunaikan ibadah haji.
Mirza menyebut, banyak belajar dari pengalaman yang ia jalani sepanjang berada di Makkah dan Madinah.
“Alhamdulillah selama di Makkah dan Madinah, kami dilayani dengan baik. Meski ada hambatan, tapi tidak terlalu signifikan. Karena ya, bukan cuma kami yang mengalaminya, dari 220 ribu jemaah haji Indonesia, banyak yang menghadapi hal serupa,” jelasnya.
Salah satu catatan penting yang ia soroti adalah sistem pembagian kelompok berdasarkan syarikah atau penyedia layanan haji.
“Tahun ini banyak jemaah yang terpisah. Ada suami-istri yang nggak satu hotel, atau pendamping yang terpisah dari orang yang didampingi. Harapannya ke depan, kalau sistem syarikah masih digunakan, bisa lebih tertata dan rapi,” katanya.
Mirza juga mengaku sempat khawatir menyusul kabar adanya ancaman teror terhadap pesawat kloter asal Depok sebelum keberangkatan.
“Ya, sempat deg-degan juga karena situasi Timur Tengah lagi nggak stabil. Tapi alhamdulillah penerbangan dan seluruh prosesnya aman, nggak ada gangguan,” tutur Mirza.
Kini, setelah kembali ke tanah air, Mirza membawa pulang tak hanya kenangan spiritual, tetapi juga kebanggaan telah menunaikan amanah mendiang ayahnya.
Pengalaman ini menjadi bekal berharga yang akan terus melekat dalam ingatan Mirza.
Ia berharap, kisahnya dapat menginspirasi anak-anak muda lainnya agar lebih menghargai agama, serta menghormati jasa dan perjuangan orang tua.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kisah Mirza, Haji di Usia Remaja: Gantikan Penantian 12 Tahun Sang Ayah yang Wafat Megapolitan 10 Juli 2025
/data/photo/2025/12/07/6934ba41c318b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2021/04/28/60889a34300c1.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/06/25/667a8d7e6d25a.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)