Walkot Bekasi Janji Bantu Keluarga Korban TPPO yang Tewas di Kamboja Dapat Keadilan
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Wali Kota Bekasi
Tri Adhianto
berjanji membantu keluarga mendiang
Soleh Darmawan
(24) untuk mendapatkan keadilan.
Soleh merupakan warga
Kota Bekasi
yang tewas diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja beberapa waktu lalu.
“Tentunya akan ada pendampingan dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak hadir sendiri, negara akan hadir di dalamnya,” kata Tri saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bekasi, Rabu (16/4/2025).
Di samping itu, Tri mengimbau warganya tak bekerja di Kamboja lantaran maraknya kasus TPPO di negara tersebut.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding yang melarang warga negara Indonesia (WNI) bekerja di Kamboja, Myanmar, dan Thailand.
“Ya saya mengimbaulah. Apapun yang menjadi imbauan pemerintah (pusat), Pemerintah Kota Bekasi akan mensosialisasikan,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Soleh meninggal dunia di Kamboja. Soleh diduga menjadi korban sindikat perdagangan orang internasional.
“Meninggalnya tanggal 3 Maret 2024 pagi,” kata ibu korban, Diana (43), saat ditemui di kediamannya di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001/RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3/2025).
Diana menjelaskan, anaknya bekerja di Kamboja berawal dari tawaran dari sebuah yayasan pencari kerja yang berkantor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pertengahan Februari 2025.
Saat itu, Soleh dijanjikan bekerja di bidang perhotelan di Thailand. Kebetulan, Soleh yang lama berkecimpung di dunia perhotelan akhirnya tertarik dengan tawaran tersebut.
Tepat pada 18 Februari 2025, Soleh akhirnya berangkat ke Thailand menggunakan pesawat kendati sempat dilarang ibunya.
Sesampainya di Thailand, Soleh menghubungi ibunya sembari mengingatkan agar tak mengkhawatirkannya.
“Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, ‘Sudah sampai, Mak’. Terus (bilang) ‘Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang’,” ungkap Diana sembari meneteskan air mata.
Dalam kurun waktu empat hari, keduanya masih terus berkomunikasi setiap hari. Namun setelah itu, komunikasi keduanya tiba-tiba terputus.
Selama komunikasi terputus, Diana selalu mengkhawatirkan nasib putranya.
Kekhawatiran tersebut akhirnya memuncak ketika ia tiba-tiba dihubungi seorang pria bernama Kevin dalam panggilan video atau video call pada 2 Maret 2025 malam.
Kala itu, Kevin mengabarkan bahwa putranya tengah berada di Kamboja.
Dalam komunikasi ini, Kevin juga menanyakan riwayat kejiwaan Soleh ke Diana.
“Ya, saya ngebantah. Emang anak saya enggak ada riwayat kejiwaan, gitu,” jelas Diana.
Di tengah percakapan tersebut, Diana terkejut ketika kamera video call menunjukkan Soleh tengah duduk terkulai di atas tempat tidur.
Ia pun berulangkali memanggil putranya, tetapi Soleh sama sekali tak meresponsnya.
“Dia kan saya panggil, ‘Soleh, ini Mamak’. Dia sudah enggak bisa jawab,” ungkap Diana kembali meneteskan air matanya.
Setelah itu, percakapan keduanya pun berakhir. Pada 3 Maret 2025 pagi, Kevin kembali menghubunginya.
Ia mengabarkan bahwa putranya telah meninggal dunia. Kabar tersebut membuatnya sangat bersedih.
Ia pun langsung meminta Kevin untuk memulangkan jenazah putranya.
Tepat pada 15 Maret 2025, jenazah Soleh tiba di Tanah Air dan langsung dibawa menuju ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, Diana melihat bekas jahitan di pinggang putranya.
Ia menilai ada kejanggalan dalam kematian anaknya. Keluarga pun pasrah.
Akhirnya Soleh dimakamkan pada 16 Maret 2025. Pemakaman dilakukan di samping rumahnya.
Setelah itu, Diana baru mengetahui bahwa sebetulnya putranya bekerja di Kamboja sebagai operator judi online (judol).
“Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/11/10/6730b6d01f6d6.png?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/10/13/68ec705f0e6b6.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/10/10/68e8ab4ac0506.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/10/08/68e66f0c5ff1d.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)


/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69341f9033588.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)