Massa Demo Tolak RUU TNI Khawatir Indonesia Kembali ke Orde Baru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Massa demo yang menolak Revisi Undang-Undang TNI di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat merasa khawatir Indonesia akan kembali ke
Orde Baru
.
Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Sektor Keamanan Satya mengatakan saat Orde Baru militer dilibatkan dalam urusan sipil.
“Ini seperti Orde Baru yang kala itu Soeharto berkuasa 32 tahun ada keterlibatan militer,” kata Satya, di depan Gedung DPR, Kamis (20/3/2025).
Menurut Satya,
RUU TNI
juga akan menyulitkan korban pelanggaran HAM mendapatkan keadilan. Jika RUU TNI tetap disahkan, aliansinya akan melakukan berbagai cara untuk melakukan pembatalan.
“Kami akan melakukan segala cara agar presiden tidak mengesahkan ini. Kami akan kembali turun ke jalan, bergerilya ke jalan dan media sosial,” kata dia.
Bahkan, Satya bersama aliansinya akan melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab banyak pasal yang bermasalah dalam RUU TNI.
“Seperti pasal 47 yang menambah jabatan militer aktif dalam sipil. Lalu, TNI dapat melaksanakan operasi militer selain perang tanpa adanya kontrol sipil,” ujar dia.
Selain substansi, Satya juga menolak pengesahan RUU TNI karena sangat cacat konstitusional, tidak transparan, dan akuntabilitas.
“Ini sangat mengecewakan,” katanya.
Sebelumnya, Revisi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi disahkan oleh DPR RI.
RUU TNI disahkan jadi undang-undang dalam rapat paripurna yang berlangsung di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis (20/3/2025) pagi WIB. Rapat pengesahan RUU TNI ini dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, didampingi Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Adies Kadir dan Saan Mustopa.
“Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?” tanya Puan dalam rapat.
“Setuju,” jawab para peserta rapat secara serempak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Massa Demo Tolak RUU TNI Khawatir Indonesia Kembali ke Orde Baru Megapolitan 20 Maret 2025
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434489/original/025369700_1764929647-2bf4dc67-5444-4f2e-9bb3-2f8a7717cecf.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5220657/original/051264800_1747288189-f74e327b-a827-471b-8447-d781aade73d4.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433853/original/005266400_1764904863-c222a1cb-1f0e-471f-a394-f4edbf67e1d5.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396491/original/082363000_1761737337-Presiden_Prabowo_dan_Wakil_ketua_DPR_Dasco_berbincang_di_Widya_Candra.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/12/06/69340d46b04da.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)