Rumah Nenek Elina Dibongkar Ormas, Arek-arek Surabaya Demo Desak Penetapan Tersangka
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Ratusan massa dari bonek, komunitas ojek online (ojol), dan beberapa organisasi masyarakat (ormas) di Surabaya melakukan demonstrasi pernyataan sikap atas dugaan tindak premanisme yang menimpa Nenek Elina.
Demonstrasi itu berlangsung di Taman Apsari,
Surabaya
pada Jumat (26/12/2025).
Aksi tersebut merupakan buntut dari kasus
pembongkaran paksa
rumah nenek Elina
Wijayanti (80), warga Surabaya yang diduga dilakukan oleh
ormas
Madas (Madura Asli).
Pantauan
Kompas.com
, sekitar pukul 13.00 WIB ratusan orang dari berbagai aliansi masyarakat berkumpul di Taman Apsari, Surabaya dengan mengenakan pakaian hitam.
Unjuk rasa berlangsung tertib, massa berkumpul membentuk lingkaran besar memenuhi area taman.
“Hari ini teman-teman dari semua unsur masyarakat Surabaya,
arek-arek Surabaya
asli, menyatakan sikap atas dari banyak tindakan ulah
premanisme
ormas-ormas ini,” ucap koordinator aksi, Purnama.
Mereka menyuarakan tiga tuntutan.
Pertama, meminta usut tuntas secara hukum pelaku pengusiran paksa dan aksi main hakim sendiri atas kasus pembongkaran rumah
nenek Elina
dan wajib bertanggung jawab penuh atas kerugian yang timbul dari pengusiran ini.
Kedua, menuntut bubarkan ormas preman yang beridentitas kesukuan yang menimbulkan citra buruk pada suku tertentu.
Ketiga, pemerintah pusat diminta lebih ketat memberi izin atas nama ormas agar tidak terjadi persepsi buruk yang menimbulkan sentimen negatif dari masyarakat, terutama masyarakat lokal.
“Ormas-ormas yang berkesukuan itu tugasnya memberi manfaat, menjaga adat, bukan sebagai sarana wadah premanisme seperti ini,” tegasnya.
Pihaknya juga meminta agar pemerintah dan kepolisian untuk bertindak lebih tegas dalam menyikapi tindak premanisme di Surabaya, terkhususnya pada kasus pembongkaran rumah nenek Elina.
Ia menegaskan, jika kepolisian tidak dapat bertindak tegas, maka massa akan kembali beraksi.
“Tidak segera tindak tegas oleh pihak kepolisian, tidak naik statusnya menjadi tersangka, maka jangan salah, arek-arek Surabaya akan bertindak sendiri,” tegasnya.
Demonstrasi pun berakhir sekitar pukul 15.00 WIB dengan tertib.
Sebelumnya, kronologi kejadian pengusiran dan pembongkaran rumah secara paksa berlangsung pada 4 Agustus 2025.
Kala itu, ada sekelompok orang berasal dari ormas yang mengaku jika rumah itu telah dibeli kepada Samuel dan meminta seluruh keluarga untuk keluar.
Namun, pihak keluarga tidak pernah merasa menjual rumah tersebut, sehingga mereka tidak menghendaki.
Lalu, pada 6 Agustus, sekelompok orang tersebut kembali masuk ke rumah Elina dan mengusirnya secara paksa.
Puncaknya, pada 9 Agustus 2025 rumah Elina dibongkar secara paksa menggunakan
excavator
atas perintah Samuel.
Tak hanya itu, pasca-perobohan seluruh barang-barang, seperti pakaian, peralatan dapur, kendaraan, hingga surat berharga tidak diketahui keberadaannya.
Wakil wali kota Surabaya, Armuji pun menekankan dia akan mengawal kasus tersebut ke Polda Jatim sampai tuntas.
“Jadi kita masih memantau kasus ini dan mengawal sampai nanti Polda Jatim bisa memberikan suatu penjelasan secara gamblang dan jelas,” tegas Cak Ji, sapaan akrabnya.
Ia juga menyayangkan sikap ketua RT setempat yang hanya diam dan tidak ada bentuk penghalangan saat proses perobohan bangunan dilakukan.
“Memeratakan bangunan itu kan tidak cukup sehari bahkan mungkin bisa dua hari. Artinya tidak ada penghalangan sama sekali dari RT/RW yang ada di sana,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2025/12/26/694e3d8794afc.png?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/26/694de8237ad8e.png?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/25/694cd3e167f4b.png?w=250&resize=250,140&ssl=1)


/data/photo/2025/12/27/694f77d57a11a.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/27/694f55e1b2f0e.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/27/694f4da0ec7b3.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/17/6941e069056f2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/27/694f563df2f04.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)