Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

27 Letusan dalam Sepekan, Status Awas Belum Dicabut

Selain erupsi kecil-menengah, ancaman yang kini makin sering terjadi adalah lahar hujan yang mengalir melalui Besuk Kobokan. Interaksi lahar dengan endapan awan panas memicu sejumlah letusan sekunder.

Lana mengingatkan bahwa ancaman letusan sekunder kerap muncul tanpa tanda-tanda kegempaan.

“Letusan sekunder ini berbahaya karena muncul mendadak saat hujan deras. Warga di sekitar Besuk Kobokan harus waspada meski tidak terdengar gempa vulkanik,” ujarnya.

Badan Geologi menegaskan kembali zona larangan aktivitas warga. Di antaranya, radius 8 km dari puncak harus steril dari aktivitas apa pun. Sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dilarang hingga 20 km dari puncak.

Kemudian, sempadan sungai 500 meter di sepanjang Besuk Kobokan wajib dikosongkan. Lana Saria menegaskan bahwa rekomendasi ini bersifat wajib.

“Kami meminta masyarakat, relawan, dan wisatawan tidak memasuki zona terlarang. Ancaman tidak hanya dari letusan, tapi juga dari lahar dan material panas tersisa,” ujarnya.